Kamis, 14 April 2011

RAJA MENJADI TUKANG KEBUN

Alkisah adalah seorang raja yang sangat besar kekuasaannya. Oleh karena kehidupan yang mewah dan serba cukup tidak membuat ketenangan kepada jiwanya. Sang raja akhirnya memilih untuk hidup sebagai rakyat biasa dengan menyamar sebagai tukang kebun.

Sang Raja akhirnya bekerja di salah seorang saudagar kaya yang mempunyai kebun delima yang cukup luas. Ia pun menjaga kebun itu dengan patuh dan rajin. Suatu hari datanglah tuan kebun itu dan meminta pekerja kebun membawakan sebiji delima yang masak lagi manis kepadanya. Pekerja itu pun segera menuju ranting-ranting delima untuk mencari buah delima yang paling masak.

Kemudian tuannya memakan delima tersebut, air mukanya berubah. Kemudian berkata: "Wahai pekerjaku tolong bawakan kepadaku sebiji delima yang lebih manis dari ini."

Sekali lagi, sang raja yang menjadi tukang kebun tadi pergi mencari buah delima yang lain tanpa mengetahui mengapa tuannya menyuruh dia membawakan sebiji lagi. Setelah buah yang diberikan kepada tuannya itu dimakan, dengan spontan buah itu dibuang oleh tuannya itu.

Oleh karena terlalu marah sebab buah yang dimakannya itu ternyata masih masam, ia pun berkata dengan suara yang keras: "Wahai pekerja! Heran sekali aku melihat engkau. Sudah begini lama engkau menjaga kebunku, tidakkah engkau tahu yang masam dan manis?"
Lalu jawab sang raja tadi dengan suara yang lemah dan sopan : "Tuan, bukankah saya ini diamanahkan untuk menjaga kebun supaya senantiasa subur buah-buahan, tetapi tuan tidak memberi izin kepada saya untuk mencicipi buahnya."

Betapa terkejutnya tuannya itu setelah mendengar jawaban tersebut. Tidak terduga sama sekali akan besarnya sifat amanah yang ada pada tukang kebunnya itu. Namun, alahngkah terkejutnya sang tuan tatkala mengetahui bahwa pekerja kebunnya adalah seorang raja mahsyur yang memang tengah mencari kehidupan sebagai rakyat biasa.

Sang tuan pun akhirnya menyadari bahwa memang pantaslah ia menjadi seorang raja yang terkenal bijak seantero negri. Jadi rakyat kecilpun beliau bisa betul-betul menjaga pekerjaannya walau sangat sepele. Ia pun segera meminta maaf dan sekaligus mendoakan sang raja.


Renungan :

Sahabat....
Kisah tersebut diatas merupakan salah satu refleksi bagaimana seorang manusia dengan sangat amanah dalam menjalani pekerjaannya. Lantas bagaimana dengan kita ?

Tentu para sahabat sangat mengerti bagaimana seharusnya kita menjaga amanah dalam setiap pekerjaan. sekecil apapun itu, namun nilainya sangat berharga. Dari seorang pekerja bahkan pemimpin pun sangat diperlukan sikap ini.

Kembali kepada hati nurani masing-masing, bagaimana kita bisa jujur sekecil apapun dengan apa yang kita lakukan, Tentu Allah lah yang menilai dan membalas atas semua yang kita lakukan.

” Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan janganlah kamu mengkhianati amanah- amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. ” (Al Anfaal : 27 )

” Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat. ”
(Al Anfaal : 58 )

“ Jika kamu berbuat baik berarti kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka kejahatan  itu bagi dirimu sendiri. ”
( Al Israa' : 7 )

“ Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).”
( Ar Rahmaan : 60 )


Sahabat...
Seperti yg dikatakan oleh Aa Gym, sederhana namun bermakna :
"Mulai dari diri kita sendiri dan mulailah saat ini"

Semoga bermanfaat….!

Note kiriman dari Jens Imut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar