Pemenang melakukan apa yang harus dilakukan,
Pecundang melakukan apa yang suka dilakukan.
Pemenang jadi bagian dari jawaban,
Pecundang jadi bagian dari masalah.
Pemenang membuat masalah besar menjadi kecil,
Pecundang membuat masalah kecil menjadi besar.
Pemenang mengeci-lngecilkan masalah besar,
Pecundang membesarbesarkan masalah kecil.
Pemenang melihat jawaban dalam setiap masalah,
Pecundang melihat masalah dalam setiap jawaban.
Pemenang melihat peluang dalam setiap permasalahan,
Pecundang melihat permasalahan dalam setiap peluang.
Pemenang melihat hal yang mungkin dalam setiap kemustahilan,
Pecundang melihat hal yang mustahil dalam setiap kemungkinan.
Pemenang berkata, "Itu memang sulit, tapi mungkin bisa",
Pecundang berkata, "Itu mungkin bisa, tapi memang sulit".
Pemenang berkata, "Gampang-gampang susah!",
Pecundang berkata, "Susah-susah gampang!" (susahnya dua kali).
Pemenang berpikir, kalau bisa dipermudah kena harus dipersulit?,
Pecundang bilang, kalau bisa dipersulit kenapa dipermudah? (jadi inget birokrasi).
Pemenang berpikir, bagaimana bisa memberikan pelayanan sebaik mungkin untuk orang/ lembaga/ klien yang membayar saya,
Pecundang berpikir, bagaimana orang/ lembaga/ klien bisa melayani saya dengan pembayaran sebaik mungkin.
Pemenang berkata, "Biarkan saya yang mengerjakannya",
Pecundang berkata, "Itu bukan pekerjaan saya".
Pemenang membuat komitmen-komitmen,
Pecundang membuat janji-janji.
Pemenang berani ambil resiko sekalipun dengan tanggung sendiri akibatnya,
Pecundang berani ambil resiko sepanjang ditanggung orang lain akibatnya.
Pemenang membuat rencana untuk menghindari bencana,
Pecundang membuat bencana karena menghindari rencana.
Pemenang selalu mengutamakan rencana untuk berhasil,
Pecundang selalu menyiapkan rencana bagaimana kalau gagal.
Pemenang membuat sesuatu terjadi,
Pecundang membiarkan sesuatu terjadi.
Pemenang selalu mengakui kesalahan,
Pecundang selalu mencari siapa yang disalahkan.
Pemenang selalu memperbaiki diri,
Pecundang selalu merasa dirinya baik.
Pemenang belajar dari kegagalan,
Pecundang gagal dari pembelajaran.
Pemenang belajar dari masa lalu,
Pecundang trauma atas masa lalu.
Pemenang berkata, "Saya harus melakukan sesuatu",
Pecundang berkata, "Seseorang harus melakukan sesuatu".
Pemenang percaya pada menang-menang (win-win solution),
Pecundang percaya, jika ingin menang, orang lain harus kalah.
Pemenang seperti thermostat (mengatur suhu),
Pecundang seperti thermometer (Sekedar mencatat suhu).
Pemenang menggunakan argumentasi kuat dengan kata2 yang lunak,
Pecundang menggunakan argumentasi lemah dengan kata2 yang keras.
Pemenang berpegang teguh pada visi tapi bersedia berkompromi pada hal-hal remeh,
Pecundang bersikeras pada hal-hal remeh tapi bersedia mengkompromikan visi.
Pemenang berempati, "Jangan berbuat pada orang lain apa yang Anda tidak ingin orang lain perbuat pada Anda",
Pecundang berfilosofi, "Lakukan pada orang lain sebelum mereka melakukannya pada Anda".
Pemenang merasa sukses adalah perjalanan,
Pecundang merasa sukses adalah tujuan.
Pertanyan yang paling penting adalah;Apakah Anda pemenang atau pecundang?Renungkan!
Ide insppired by message from Irfan Aulia Trust Community
Kiriman dari sahabat yg selalu bijaksana Sumaryanti Heni
Terima kasih sudah menjadi seorang sabahat yg baik...
Aq mencintaimu karena Allah....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar